Zooming adalah teknik pemotretan dengan
memanfaatkan fasilitas ring zoom pada kamera. Zoom in membuat gambar tampak
lebih dekat, sedangkan zoom out membuat gambar tampak lebih jauh. Memotret
zooming membutuhkan speed yang lambat dan pastikan objek dalam keadaan fokus.
Setelah speed ditentukan maka lanjutkan dengan mengatur diafragma menyesuaikan
speed agar mendapatkan pencahayaan yang normal. Setelah mendapatkan pencahayaan
yang normal jepret shutter bersamaan dengan memutar ring zoom. Jika kesulitan
bisa menggunakan filter radial zoom atau tripod.
Panning adalah teknik pemotretan untuk
mendapatkan efek gerak pada objek yang bergerak. Hasil dari teknik panning
adalah adanya efek motion (gerak) pada latar belakang (backgound). Memotret
panning juga membutuhkan speed yang lambat agar menghasilkan efek gerak.
Kemudian lanjut mengatur diafragma agar mendapatkan pencahayaan yang normal.
Pencet shutter bersamaan dengan mengubah arah kamera mengikuti gerak objek.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pastikan memencet shutter pada saat objek
berada di tengah kamera.
Double/Multi Ekspose adalah teknik
pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman gambar dalam satu
bingkai. Teknik ini membutuhkan penuangan kreativitas, ide, konsep dan pemahaman
komposisi serta pencahayaan. Jika sudah mendapatkan ide pastikan objek yang
akan anda potret dalam keadaan pencahayaan yang normal, kemudian pencet tombol
shutter. Objek 1 sudah didapat, ulang langkah-langkah tadi untuk mendapatkan
objek 2,3,4 dan seterusnya. Putar tombol multi ekspose, kemudian tombol kokang
baru pencet shutter. Begitu seterusnya.
Bulb adalah fasilitas pada kamera yang
memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama diafragma terbuka untuk
proses penangkapan cahaya untuk proses pembakaran. Fasilitas bulb akan sangat
membantu pada saat kita memotret dengan intensitas cahaya yang minim dan
prioritas speed tidak mampu mendapatkan pencahayaan yang normal. Pastikan
kamera anda dalam keadaan setting speed bulb. Jika diafragma lebar maka efek dari sumber cahaya akan
bulat, jika diafragma sempit maka efek sumber cahaya akan berbentuk bintang.
Untuk lamanya pembukaan rana dapat diatur sendiri terserah fotografer. Untuk
menghindari goncangan sebaiknya gunakan tripod.
Siluet adalah teknik pemotretan untuk
menampilkan gambar objek dalam keadaan gelap. Teknik ini memanfaatkan arah
sumber cahaya yang berasal dari balik obyek yang akan kita potret dan
membutuhkan ketepatan pencahayaan agar objek yang kita potret tetap dalam
kontur dan pencahayaan yang tepat. Teknik siluet memanfaatkan sumber cahaya
yang berasal dari balik objek sehingga pengukuran speed dan diafragma terletak
pada sumber cahaya maka efeknya objek yang ada di depannya akan lebih gelap.
Makro adalah teknik pemotretan dengan
menggunakan lensa makro untuk mendapatkan gambar objek yang sangat dekat
sekali. Foto makro juga bertujuan untuk mendapatkan tekstur dan detail dari
objek yang kita potret. Dalam pemotretean makro ruang tajam akan menjadi sempit
sekali oleh karena itu butuh ketepatan dalam pencahayaan dan focusing. Jika
tidak ada lensa makro kita bisa menyiasatinya dengan membalik lensa normal
untuk pemotretan makro. Jika masih kesulitan bisa menggunakan filter close up.
Framming adalah teknik pemotretan dengan
memanfaatkan unsur lain pada objek yang kita potret sehingga membentuk kesan
frame/bingkai tersendiri untuk menambah nilai keunikan dan menarik serta
memperkuat kesan foto secara visual.
Mau jaket keren ini ? Klik http://www.juragan-jaket.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar